Memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan pindah ke Surabaya bukan hal yang mudah.
Hal ini harus dilakukan demi keluarga (anak, istri, orang tua).
Tidak sedikit yang mempertanyakan...
"Gila lu, sudah kerja di perusahaan besar, kok malah resign"
"Apa yang lu cari?"
"Sabar sebentar, jangan buru - buru resign"
"Emang ada masalah apa?"
Pilihan yang sulit harus ditetapkan...KELUARGA is No. 1
Akhirnya, saya kembali ke Surabaya...menjalani pekerjaan baru
Menikmati suasana Surabaya yang lebih hommy.
Menjalani pekerjaan baru dengan rekan - rekan yang menyenangkan :)
Terima kasih teman - teman yang mendukung selama di Jakarta.
Terima kasih teman - teman baru yang bersahabat di Surabaya.
Yang pasti, dukungan keluarga sangat berarti untuk mengambil keputusan ini.
Semoga atas apa yang telah saya putuskan, diperkenankan Allah...amin
GANBATTEMASU
Blog ini lahir dari ketidaksengajaan yang diisi dengan cerita tanpa alur yang runtut. Ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk terSENYUM......SELAMAT MENINJAU. SELALU SEMANGAT. TERSENYUMLAH
Rabu, 21 Maret 2012
Strengthened Story - part 2
Di masa kerjanya, beliau sangat bangga bekerja sebagai karyawan.
Saya belum pernah beliau terlambat bekerja..walaupun dalam keadaan sakit kepala berat beliau tetap masuk
Di sela - sela waktunya beliau menyempatkan kuliah lagi mengambil jurusan hukum di universitas swasta di Balikpapan..di hari tertentu, beliau dan rekan - rekan belajar bersama. Saya kadang ikut nimbrung untuk sekedar mendengarkan yang mereka diskusikan. Semangat sekali melihat mereka belajar bersama walau hingga larut malam. Di usianya yang 40-an, beliau meraih gelar sarjana hukum...bukan usaha yang mudah tentunya.
Menjelang pensiun, beliau mulai memikirkan lokasi menetap, akhirnya diputuskan di Surabaya.
Dengan membeli rumah di daerah Surabaya Timur, beliau mempercayakan saya dan adik untuk menempatinya. Tahun 2002, beliau akhirnya pensiun.
Bapak dikenal sebagai sosok yang workaholic, sehingga menjelang masa pensiunnya terlihat beliau resah. Saya yakin bukan masalah biaya, namun karena biasa bekerja rutin dari pagi sampai sore kemudian tidak "bekerja"....apa yang harus dilakukan. Sebagai anak, saya yakinkan banyak kegiatan dilakukan selepas pensiun, yang pasti beliau bisa aktivitas di lingkungan rumah. Alhamdulillah, rumah yang dekat dengan mesjid sehingga beliau curahkan perhatiannya ke sana.
Saya belum pernah beliau terlambat bekerja..walaupun dalam keadaan sakit kepala berat beliau tetap masuk
Di sela - sela waktunya beliau menyempatkan kuliah lagi mengambil jurusan hukum di universitas swasta di Balikpapan..di hari tertentu, beliau dan rekan - rekan belajar bersama. Saya kadang ikut nimbrung untuk sekedar mendengarkan yang mereka diskusikan. Semangat sekali melihat mereka belajar bersama walau hingga larut malam. Di usianya yang 40-an, beliau meraih gelar sarjana hukum...bukan usaha yang mudah tentunya.
Menjelang pensiun, beliau mulai memikirkan lokasi menetap, akhirnya diputuskan di Surabaya.
Dengan membeli rumah di daerah Surabaya Timur, beliau mempercayakan saya dan adik untuk menempatinya. Tahun 2002, beliau akhirnya pensiun.
Bapak dikenal sebagai sosok yang workaholic, sehingga menjelang masa pensiunnya terlihat beliau resah. Saya yakin bukan masalah biaya, namun karena biasa bekerja rutin dari pagi sampai sore kemudian tidak "bekerja"....apa yang harus dilakukan. Sebagai anak, saya yakinkan banyak kegiatan dilakukan selepas pensiun, yang pasti beliau bisa aktivitas di lingkungan rumah. Alhamdulillah, rumah yang dekat dengan mesjid sehingga beliau curahkan perhatiannya ke sana.
Langganan:
Postingan (Atom)